Kamis, 01 September 2011

I And My Life part 14: My Decision


“Nanda,kamu gak boleh mutusin Ilham hanya karena gak bisa ngelewatin tantangan ini!” kata kak Dina
“Nanda,tantangan yang dikasih tuhan itu gak bakalan terasa berat,kalau kamu dan Ilham itu bersama terus!” lanjut Tella
“Tella,kak Dina! Aku sayang banget sama Ilham dan aku gak mau Ilham itu gak konsen kalau lagi show hanya karena terbebani sama masalah ini! Kalau aku sama Ilham putus,pasti dia gak bakalan mikirin aku lagi” kataku
“Nanda,aku ngerti apa yang kamu rasakan sekarang.Tapi,kalau kamu mutusin Ilham,kayaknya Ilham akan tambah terbebani karena orang yang dicintai pergi” kata kak Dina
“tapi aku udah gak sanggup,aku dan Ilham mungkin hanya bisa sahabatan. Gak lebih!” kataku
“terserah kamu Nanda.aku sama kak Dina hanya bisa ngedukung kamu dari belakang,karena yang ngejalanin semua ini itu kamu!” kata Tella.

Aku lalu berjalan menuju kamarku.Aku melihat sekeliling kamarku.

“dirumah ini aku melepas tawaku bersama Mamang dan semuanya termasuk Ilham,disini aku menerbangkan senyumanku bersama mereka,dan disini pula aku menjatuhkan air mataku!” gumamku dalam hati.

Aku duduk sambil bersandar di tempat tidurku,lalu mengambil boneka Winnie
The pooh pemberian Ilham dulu.

“Winnie,aku sayang banget sama Ilham! Aku merasa ngelepasin dia itu adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan.Tapi,kalau aku bertahan aku,pasti air mataku akan habis gara-gara dia!“ kataku pada boneka itu.

Aku lalu menangis sambil memeluk boneka itu.Tiba-tiba hpku bordering.
Tertera nama My Love Ilham disitu.Aku merasa aku tak perlu mengangkat tellefon darinya.Aku harus bisa segera melupakan Ilham.Bagaimana pun caranya.

“Tuhan! Jujur aku tak bisa mengingkari hatiku yang tak menginginkan Ilham lepas dariku.Tapi,itu harus.Ketika Ilham pulang,aku harus memutuskan Ilham.” Gumamku.

Aku tahu ini adalah keputusan yang sangat berat.Tapi,bagiku keputusan ini
Adalah keputusan yang sangat baik.Aku adalah orang yang sangat cengeng kalau soal cinta.
          Disaat aku mengingat-ngingat kembali kenangan indah yang telah aku rajut bersama Ilham,tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu kamarku.

~tok tok tok~

          “Nanda,boleh kami masuk?” Tanya seseorang disana,yang tak lain adalah kak Dina dan Tella.
          “iya,” jawabku singkat.
.
          Mereka berdua lalu masuk kedalam kamarku.Dan langsung duduk ditempat tidurku,
         
“kamu gak mau ngubah keputusan kamu?” Tanya Tella
Aku hanya mengangguk lesu.
“Nanda,kami gak mau kalian berdua putus hanya gara-gara kamu yang gak tahan sama cobaan ini!”kata kak Dina

Aku masih saja diam,dan tiba-tiba air mataku menetes lagi

“Nanda! Melepaskan orang yang tulus sayang sama kita itu adalah hal terbodoh yang akan kita lakukan.Mencari orang yang kamu sayang itu pasti
Banyak.Tapi,kalau mencari orang yang tulus mau ngejagain kamu sebagai pengganti mama dan papa kamu itu susah!” kata kak Dina
“Aku tahu,tindakan aku ini bodoh.Tapi,aku gak tahu mau ngapain” kataku sambil mengelap air mataku

Kami semua terdiam membisu.Keadaan kamarku sangat hening.Tapi,
Keheningan itu pecah karena handphone Tella berbunyi.

          “aku keluar dulu yah!” kata Tella lalu keluar dari kamarku.
          “kakak,aku sayang sama Ilham” kataku lalu memeluk kak Dina.

Kak Dina lalu menatapku dalam-dalam

“kalau kamu sayang sama dia,kenapa kamu mau ngebiarin dia lepas!” kata kak Dina
“aku bingung kak!” kataku
“apakah kamu siap ngeliat Ilham megang tangan Sofia.Kayak waktu dia megang tangan kamu? Apakah kamu siap dengerin Ilham nyanyi lagu I Haert You,ke Sofia kayak kamu dulu? Apakah kamu sanggup liat senyum terindah Ilham itu dipersembahkan untuk Sofia? Dan apakah kamu bisa liat Ilham meluk Sofia erat dan mesra banget?” Tanya kak Dina
“Tapi kan,cinta sejati itu ketika aku merasa bahagia melihat Ilham bahagia kak!” kataku
“kakak udah gak bisa ngelarang kamu lagi! Ini semua keputusan kamu!” kata kak Dina

Tiba-tiba Tella masuk lagi kekamarku

“siapa tel?” tanyaku
“Reza!” jawab Tella singkat
“kenapa lagi tuh orang?” tanyaku
“mereka pulangnya 2 minggu lagi!” kata Tella

~2 minggu kemudian~

          Matahari langsung ajah menyinari pagiku hari ini.Hari ini hari dimana aku harus benar-benar membiarkan Ilham pergi.Aku sudah siap dengan seragam SMA ku.Aku mengikat rambutku yang sudah panjang ini,lalu berjalan menuju meja makan.


          “pagi Tel,kak Dina!” aku menyapa mereka
“tumben banget rambut kamu diikat!” kata kak Dina.
“iya kak.Supaya entar nangisnya lebih leluasa” kataku
“hmmm,hari ini kamu bakalan putus beneran yah sama Ilham?” Tanya kak Dina
“iya kak!” jawabku singkat
“Eh,emang anak-anak pulang jam berapa?” tanyaku
“kayaknya sih malem!” jawab Tella
“oh,yaudah berangkat yuk Tel!” ajakku pada Tella

Aku lalu mengambil kunci mobil.Dan siap tancap gas kesekolah.Kak Dina juga begitu.Ia langsung tancap gas juga ke kampusnya.

“pasti entar dirumah bakalan ada hawa gak enak lagi deh!” kata Tella lalu turun dari mobil karena kita udah nyampe.
“kenapa emang?” tanyaku agak penasaran
“pangeran Ilham dan purti Nanda bakalan putus!” kata Tella
“mungkin ini yang terbaik Tel!” kataku lalu berjalan menuju kelas
          “Nanda,kamu jalan duluan aja yah! Soalnya aku ada urusan mendadak!” kata Tella lalu berlari menuju perpustakaan.

          Aku lalu berjalan menuju kelas,aku hanya membayangkan semua yang kenangan yang pernah tercipta disekolahku bersama Ilham.Disekolah ini ada beribu kenangan yang tak sanggup aku kenang bila tak bersama Ilham.Disekolah ini Ilham baru tersadar bahwa dari SMP aku selalu menyayanginya lebih dari sahabat.Tapi, disekolah ini pula aku melihat Ilham dipeluk Sofia,tepat didepan kelas Reza dan Tella.
          Aku lalu berhenti didepan kelas 12 IPA 2.Di depan ruangan inilah semua masalah yang aku hadapi bermula.Disaat Sofia langsung saja memeluk Ilham dan tiba-tiba  waktu itu badanku bergetar dan rasanya mau tumbang.

          “Tuhan! Aku mohon biarkan aku melupakan Ilham!” gumamku lalu kembali .
melanjutkan perjalananku menuju kelas.

          Sesampaiku dikelas aku lalu menatap tempat dudukku dan Ilham.Ditempat duduk itu Ilham mengajari semua pelajaran yang tidak aku mengerti lengkap dengan canda dan tawa.
          Aku lalu berjalan menuju tempat dudukku.Perlahan aku duduk,lalu aku menangis ditempat itu.Aku menangis sangat keras.Tiba-tiba anak-anak ROKU SAIZEN datang.

          “Nanda,kamu knapa?”Tanya Arum
“Arum! Ilham!” kataku lalu memeluk Arum
“Ilham knapa?” Tanya Fiqha dan Anggi bersamaan
“kemarin aku sempat cerita kekalian kan,tentang keputusanku untuk memutuskan hubungan dengan Ilham.Hari ini saatnya!” kataku sambil
Mengelap air mataku,
          “Jadi,kamu mau putus benaran sama Ilham?” Tanya Eka
Aku hanya mengangguk
          “kalau itu kemauan mu,silahkan kami tak melarang.Mungkin memang benar
Apa yang pernah kamu bilang ke kita!” kata Dewi
“Nanda,udah yah jangan nangis lagi”kata Arum lalu tersenyum kepadaku.

~skip cerita~
         
          Setelah bel berbunyi,aku menunggu Tella di parkiran.

          “Hy.kamu mau langsung pulang?” Tanya Tella yang udah ada didekatku
          “hmmm. . .shoping dulu yuk!” ajak aku ke Tella
“ok!” kata Tella lalu segera masuk ke mobil.

Kali ini yang mengendarai mobil adalah Tella,aku lagi capek.wkwkwkwk capek tapi tetep ajah pergi shoping..heheh

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 15 menit,kamu pun sampai di Carefour.Aku mengelilingi Carefour sambil menjilat-jilat ice krim yang tadi aku dan Tella beli.

“Eh Tel,liat baju ini deh.Keren banget warnanya!” kataku pada Tella sambil memperlihatkan baju kaos warna hijau lumut
“boleh juga.kamu mau beli?” Tanya Tella
“iya!” jawabku singkat.
“cepetan deh,udah banyak banget nih belanjaan.Mana aku laper lagi!” kata Tella menyadarkanku bahwa aku sudah banyak membeli barang diantaranya 1 tas sekolah dan 1 lagi tas buat jalan-jalan,trus aku juga beli spatu kets dan juga beberapa lembar baju.Sedangkan Tella sudah membeli 2 jeans pendek,beberapa kaos dan 3 buah tas buat jalan-jalan.
“yaudah deh,makan yuk!” ajakku pada Tella
“yuk!” jawabnya singkat

Aku lalu berjalan menuju suau café,masih disekita carefour.Aku dan Tella memesan sphagetti dan orange jus.Disaat aku makan hpku bordering.Ternyata Mamang nelfon.

“halo! Knapa Mang?” Tanya Mamang lewat telefon
“kamu pulang sekolah jam 2 kan?” Tanya Mamang.
“iyalah!” jawabku singkat
“sekarang udah jam berapa?” Tanya Mamang lagi
“setengah 6 Mamangku yang baik!” kataku
“eh,,kamu dimana sih,Mamang udah nyampe dari tadi.Pasti kamu abis shoping kan?” Tanya Mamang
“iyalah,,tungguin setengah jam lagi Mamangku yang keren.Pasti aku nyampe! Dadadada!” kataku lalu menutup telfon
“si Bisma knapa nan?” Tanya Tella
“ternyata dia udah nyampe!.Kata kamu nyampenya malam!”kataku pada Tella
“oh,sorry manusia tak luput dari kesalahan!” kata Tella

Setelah selesai makan dan berbelanja,aku dan Tella pun pulang.Pukul 6
Lewat 15 menit kami udah ada didepan rumah.

          “aku pulang!” kataku lalu masuk kedalam rumah diikuti Tella.
          “eh,Nanda diem dong,anak-anak lagi pada sholat!” kata Tella.
“iya iya.Aku masuk kamar dulu yah!” kataku pada Tella
“iya! Aku juga mau ke kamar nih,trus mandi” kata Tella.

Aku pun masuk kedalam kamar.Aku melepas seragamku dan langsung mandi.Setelah mandi aku menyalakan tv.eits,,jangan salah paham dulu.Aku langsung nyalain tv karena aku lagi datang bulan jadi gak sholat!
Aku hanya mengenakan baju kaos hijau lumut yang baru aku beli tadi dan short pants warna kuning.Serasi banget!
Setelah pake baju aku lalu keluar kamar.Dan melihat anak-nank SM*SH ynag lagi pada ngaji kecuali kak Morgan sama Cocoh yang lagi asik makan krupuk sambil nonton tv.Karena dia non muslim.

“eh,Cocoh kapan pulang?” Tanyaku pada Cocoh
“jam 3.” Jawab Cocoh singkat.

Aku hanya ikutan nonton bareng Cocoh dan kak Morgan.Setelah 15 menit kemudian Mamang,kak Rangga,Ilham,Dicky,Reza,dan Ilham selesai ngajinya.

“udah selesai ngajinya?” tanyaku pada mereka
“udah.Knpa?” Tanya kak Rangga
“bentar amat.Cuman 15 menit!” kataku
“masih bagus kita ngaji 15 menit.Dari pada kamu ngajinya 2 menit!” kata Dicky
“eh,siapa bilang aku ngaji 2 menit.Kalau 2 menit mah bukan ngaji tapi buka Qur’an.” Jawabku.

Mereka semua tak menganggapi perkataanku.Mungkin karena capek.Aku lalu
Berjalan menuju dapur untuk membantu kak Dina dan Tella buat masak.Setelah masak mereka makan,dan selesai makan aku langsung manggil Ilham untuk ke balkon.

          “ngapain ngajak aku kebalkon jam 10 malam.Dingin sayang!” kata Ilham
“Ilham,aku mau ngomong sesuatu ke kamu!” kataku
“apa?” Tanya Ilham mulai penasaran
“aku udah capek ngejalanin hubungan kaya gini!” kataku lalu menunduk
“maksudnya apa Nan?.Aku gak ngerti” kata Ilham
“aku gak bisa pacaran sama kamu terus.Aku capek,disetiap aku mau megang tangan kamu,kayaknya bayangan Sofia datang.Disaat aku mau meluk kamu Sofia juga datang.Aku mau memiliki kamu seutuhnya Ilham.Aku sayang sama kamu!” jawabku dengan mata yang udah berkaca-kaca
“trus mau kamu apa say?” Tanya Ilham
“aku mau kita udahan ajah.Aku gak sanggup mencintai kamu dibawah baying-
Baying Sofia!” kataku mulai nangis.
“ha? Jadi kamu mau kita putus gituh?” Tanya Ilham kaget
Aku mengangguk
          “Nanda,cinta kita itu lagi diuji ajah.Kamu gak boleh kayak gituh!” kata Ilham
“aku udah capek ham!” kataku pada Ilham lalu mulai mengangis.

Ilham lalu memelukku erat,tapi aku melepaskan pelukan itu.

“kita udah gak ada apa-apa lagi ham.Sekarang kita udah PUTUS!” kataku lalu pergi meninggalkan Ilham dan berjalan menuju kamarku.
Tapi,aku harus lewat didepan kak Dina,Tella,dan anak-anak SM*SH yang lainnya.Jadi,mereka semua melihatku menangis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar