Minggu, 31 Juli 2011

*I And My Life part 6: Mama,Papa Please don't Go!!

Aku keluar kamar bersama Ilham dengan wajah yang berseri-seri. Walaupun mataku masih bengkak karena nangis lama banget.
         
          “udah baikan??” Tanya Reza
          “baikan? Apaan??”Tanya Ilham
          “ya kamu sama Nanda,kan tadi marahan!!” kata kak Rangga
          “yaa gitu deh,”kata Ilham sambil duduk didekat Tella
“gitu dong,masa umur 16 tahun,marahan kayak anak-anak” kata Cocoh
“masih baik kalian berdua masih bisa marahan,trus baikan,Aku?”kata Dicky
“yah ada yang curhat nih”kata Mamang
“sabar dick,”kata kak Morgan
“emang kenapa dick,kamu kok gak pernah cerita sama aku?” kataku
“itu dicky ditolak mentah-mentah sama cewek yang dia suka.Padahal Dicky suka sama cewek itu dari kelas 1 SMA,sekarng Dicky udah kelas 3.” Kata kak Rangga
“bukan cuman itu,Dicky juga udah 3 kali nembak itu cewek,tapi gak pernah
Diterima!” kata Reza lalu tertawa.
“Dicky,kalau mau aku bisa kok,nyariin cewek buat kamu.Mau??” kata Tella
“iya Dicky,disekolahku banyak cewek cantik,”kataku
“kenapa harus dicarikan banyak yang suka sama Dicky!”kata kak Dina
“ha? Banyak? Mana?” Tanya Dicky bingung.
“itu fanadicky, anggota fanadicky kan banyak banget,dari sabang sampai
Merauke!”kata kak Dina
“huh,nyari orang  yang suka sama Dicky itu banyak,tapi kalau nyari orang yang Dicky suka yah susahlah sayang!!”kata Mamang.

Kami hanya bercanda terus diruang makan. Kami semua duduk diruang makan
Kak Dina lagi masak.aku seneng punya semua orang yang sayang sama aku.

          “Mamang entar  jadikan berangkat ke Balinya!” tanyaku
          “enggak jadi!” kata Mamang
“kenapa?” tanyaku
“gak jadi di Bali lagi ada upacara adat gituh seminggu ini!” kata Mamang
“trus hari ini gak ada show?”tanyaku lagi
“iya sampai besok lagi free”kata Mamang

Saat aku sedang asik bercerita dengan Mamang,tiba-tiba telfon rumah bunyi.

“tumben amat ada yang ngehubungi telfon rumah.Udah 2 minggu gak ada yang nelpon ke telepon rumah,ehh sekarang ada” kataku sambil berjalan menuju
Tamu,dimana telepon rumah itu berada.
         
          “halo selamat siang,!”kataku



“apa ini benar rumah pak Gerald dan ibu Natasya?” Tanya seseorang disana, yang sepertinya seorang pria
“iya benar,ada apa yah?”tanyaku lagi
“ini anaknya pak Gerald dan ibu Natasya?”Tanya pria diseberang sana.
“iya benar saya anak bungsu dari keluarga Gerald”kataku
“begini,nak saya manager pak Gerald dan Ibu Natasya. Ada kabar buru dari
Prancis.” Kata lelaki itu yang mengaku bahwa iya manger mama dan papa.
“kabar buruk? Apa?” tanyaku penasaran
“pak Gerald dan Ibu Natasya mengalami kecelakaan saat dipesawat. Pesawat yang mereka tumpangi jatuh sebuah lautan terpencil di Prancis. Dan sampai
Sekarang jasad mereka tidak diketemukan!”kata orang itu.

Aku tak kuasa medengar hal itu.Aku langsung terjatuh lemas dan tak berdaya. Telefon itu jatuh dan pembicaraan orang itu terputus. Aku tak menyangka bahwa mereka sekarang sudah tiada. Mamang  dan yang lainnya yang mendengar suara telefon jatuh langsung berlari kearahku.
Aku tidak pingsan,aku masih tersadar.Aku hanya tidak bisa mempercayai jalan hidup yang ditentukan tuhan untukku.
           Mamang dan Ilham langsung mengangkatku menuju kamar.

          “Nanda kamu kenapa? Tadi yang mennelpon siapa?”Tanya Mamang
         
Aku menagis dan memeluk Mamang dengan sangat erat

“Ma. . .mang! Ma. .ma. .dan pa . .pa!”kataku tersendat sendat
“mama sama papa kenapa??”Tanya Mamang
“Mereka kecelakaan,pesawat mereka jatuh” kataku.

Mamang ikut menangis begitu juga dengan yang lainnya.
“tadi manager mama dan papa nelfon dia bilang kayak gituh. Tapi, aku gak
Percaya.Mama dan Papa sayang kita Mang,dia gak mungkin ninggalin kita”
Kataku lalu melepaskan pelukan Mamang

 Tiba-tiba bel rumahku berbunyi.
“apa aku bilang Mang itu pasti mama sama papa yang udah pulang, ayo mang
Kita bukain pintu”kataku sambil tetap menangis.

Aku berlari menuju pintu tapi Ilham menghadangku.

“sweetie yang buka pintu Dina aja yah!”kata Ilham

Kami semua lalu berjalan menuju ruang tamu. Diruang tamu itu ada seorang pria yang duduk.Pria dengan jas hitam dan berpakaian rapi.

“apakah anda Bisma Karisma dan Nanda Zulfa? Anak dari pak Gerald dan ibu
Natasya?” Tanya lelaki itu kepada aku dan Mamang
“iya benar ada apa?”kata Mamang




“begini! Sewaktu pak Gerald dan ibu Natasya di dalam perjalanan pulang,
Pesawat yang mereka tumpangi terjatuh.Di sebuah lautan terpencil di Prancis. Semua jasad penumpang pesawat belum ada yang diketemukan. Karena, jatuhnya pesawat baru diketahui sehari setelah kecelakaan!” Manager itu
Menjelaskan semuanya.

“pak,bagaimana jika jasad mama dan papa saya tidak diketemukan?” Tanya Mamang dengan derai air mata
“itulah alasan saya datang  kemari. Saya ingin mengajak kalian semua ke tempat pesawat itu terjatuh untuk menaburkan bunga!” kata manager itu.
“baik,kapan kami barangkat?” Tanya Cocoh
“kalau bisa besok pagi. Karena besok hari minggu dan kalian pasti libur!” kata manager itu lagi.
“baiklah”kata Mamang

Manager itu lalu pulang.Aku langsung berlari menuju kamar mama dan papa.
Ilham dan Tella mengejarku.Aku masuk kekamar mama dan papa. Aku lansung menangis.
          “Tuhan,jujur aku sangat tidak menyetujui jalan hidup yang engkaau berikan
Kepadaku.Aku tak ingin kehilangan mama dan papa. Aku belum bisa hidup
Tanpa mereka!”kataku sambil menagis memegang foto mereka.

Aku tidak ingin kehilangan mereka.Aku sangat menyayangi mama dan papa. Aku sama sekali tak mendapat firasat bahwa mereka akan meninggalkanku. Aku tak mengerti semua jalan hidup ini. Pertama Sofia datang dikehidupanku dan sekarang mama dan papa pergi dari kehidupanku.Aku tak kuat akan semua beban ini.
Tiba-tiba Mamang,kak Dina,dan Ilham masuk kedalam kamar mama dan papa

“Nanda,ini sudah takdir! Kamu gak boleh nyalahin takdir kayak gini”
Kata Mamang.
“kalau ini beneran takdir,aku bakalan mati juga supaya gak pisah sama mama dan papa”kataku lalu mengambil gunting yang ada dimeja dan ingin membuat tanganku tergores lalu berdarah.
“Nanda,kamu gak boleh bicara kayak gitu dek,kita harus nerima takdir
Walaupun itu sakit.” Kata Mamang sambil menarik gunting yang tadi aku pegang.
“Sweetie dengar yah,aku sayang sama kamu,Bisma,Dina,Tella,Rafael,Rangga, Morga,dicky dan Reza juga sayang.Sama kamu,didunia ini masih banyak yang
Sayang sama kamu,jadi gak seharusnya kamu mau bunuh diri kayak gini!” kata Ilham

Aku lalu memeluk Ilham sangat erat.Aku benarr-benar merasa kehilangan 2
Orang yang tealh menyayangiku dan merawatku dari kecil. Aku adalah anak yang mereka manja.Bagi Mamang pun aku adalah adik yang paling manja. Semua yang aku inginkan pasti mereka kabulkan. Baju,aksesoris,buku pokoknya satu kali aku meminta semua itu akan langsung ada. Setiap bulan ganti handphone juga pasti bisa,tapi sekarang aku anak manja lagi.Udah gak ada mama dan papa yang bisa manjain aku kayak dulu.
         

Aku kangen mereka,aku mau sama mereka terus.Aku kangen sama ruangan kumpul keluarga didekat teras yang berisi kehangatan keluarga yang tak ada tandingannya. Diruangan itulah aku,Mamang,mama dan papa membagi kebahagiaan dan kesedihan.
Aku masih tak percaya dengan apa yang sebenarnya terjadi. Aku tak ingin kehilangan orang tua yang sangat menyayangiku. Sekarang aku adalah anak yatim piatu. Gak akan ada lagi orang yang bisa bikin aku tersenyum seperti mama. Gak akan ada lagi orrang yang bisa bikin aku tertawa kayak papa.Aku sayang mama dan papa.Aku gak siap dan gak akan pernah siap kehilangan mereka.

“Nan,ayo siapin barang-barang kamu untuk ke Prancis besok!” kata Cocoh
“Cocoh,aku sayang sama mama dan papa,aku gak siap untuk kehilangan mereka.” Kataku  sedih.

Akupun berjalan menuju kamarku masih dengan deraian air mata. Tubuhku
Terasa sangat berat,jadi Ilham membantuku berjalan saat menuruni tangga.

          “Nanda,kamu harus tabah yah sayang,ini semua takdir dari Tuhan. Jadi kita
Harus menerima ini walaupun itu pahit” kata Ilham

Aku tak menjawab,aku masih mengenang kenangan bersama mama dan papa disetiap sudut rumah ini.
          Aku langsung masuk kekamr dan duduk ditempat tidur.Aku masih saja menangis.Di setiap sudut rumah ini terjadi kenangan hangat aku,mama,papa,dan Mamang. Aku begitu dekat dengan mama dan papa,aku sangat dimanjakan oleh mereka.
          Tak sanggup rasanya aku menghadapi beban hidup seperti ini,aku tak sanggup menanggung semua ini tanpa mama dan papa.
          Aku lalu memgambil gunting yang ada didalam box perlengkapan sekolahku. Aku lalu mengiris tanganku sampai akhirnya berdarah. Tanganku kini berdarah. Aku ingin bertemu mama dan papa disurga.
          Tiba-tiba kak Dina masuk kekamarku.

          “Nanda,astaga Bismaaaaaaaaa Nanda!!” kak Dina terkejut melihatku dengan tangan yang berdarah.Ia berteriak memanggil Mamang.
          “astaga,Nanda tangan kamu kenapa?” kata Mamang terkejut.
         
Tella lalu datang membawa perban dan obat merah.

“Nanda kenapa kamu ngelakuin ini,kamu mau bunuh diri,iya?” Mamang bertanya dengan nanda tinggi
‘”Mamang aku mau ketemu mama dan papa”kata aku sambil menangis
“Nanda! Mama dan papa udah gak ada dek,sekarang kamu mau ninggalin
Mamang juga,kamu rela liat Mamang sedih terus karena kamu ningggalin
Mamang.”kata Mamang sambil menatapku dalam-dalam

Tella membungkus tanganku dnegan perban lalu,Aku menangis lagi,aku mempersiapkan barang-barang yang akan aku bawa ke Prancis dibantu oleh Tella.Setelah itu aku tidur kerena merasa lelah.



Keesokan harinya aku,Tella,kak Dina dan personil SM*SH juga manager mama dan papa berangkat ke Prancis. Didalam pesawat aku masih saja terus mengangis. Karena aku mengangis cukup lama,aku tertidur. Dalam tidurku aku bermimpi mama dan papa mangajakku ke sebuah taman yang sangat luas dan sangat indah.
Mereka menyuruhku duduk dirumput hijau yang menghiasi taman tersebut. Mama dan papaku tersenyum bahagia. Aku lalu bertanya kepadanya
“Mama,Papa tempat apa ini?”
“Ini tempat terakhir kita bertemu,setelah ini kita tidak lagi bisa bertemu
Jadi.”kata Mama lalu tersenyum.
“Mama Papa,kok kalian ninggalin aku?” tanyaku
“Gini,kamu gak usah tahu kenapa kami harus pergi.Ini sudah takdir kamu
Jaga diri baik-baik yah,kamu gak boleh nakal sama Mamang kamu. Dia sayang
Sama kamu.Kamu sekarang udah besar gak boleh nangis terus. Masih banyak orang yang sayang sama kamu,ada Bisma mamang kamu,ada Ilham pacar kamu,ada Dina ada Tella,dan ada temen-temen mamang kamu yang juga sayang sama kamu!” kata Mama sabil tersenyum
“Mama,Papa hidup tanpa kalian itu ga ada gunanya!” kataku
“Sudahlah,kalau kamu sayang sama kami,kamu harus bisa ngerelain kami pergi. Kamu harus tetap senyum dan semangat.Walau tanpa kami.” Kata Papa
“Mama Papa aku sayang kalian!” kataku sambil memeluk mereka.

Setelah mimpi yang sangat indah itu aku lalu terbangun karena Pesawat yang
Kami kendarai sudah mau mendarat.
          Aku merasa tak sabar mengunjungi tempat mama dan papa meninggal.Setelah kami turun dari dari pesawat,kami langsung naik kemobil yang akan membawa kami menuju tempat dimana pesawat mama dan papa jatuh.
          Aku baru tahu ternyata di Prancis mama dan papa sudah cukup terkenal sebagai pengusaha sukses
          Aku akhirnya sampai disana.Masih ada bongkahan-bongkahan pesawat yang mengapung dilautan itu.Aku lalu menaur bunga ditepi lautan itu sambil mengangis.
          Aku sayang mama dan papa!

2 komentar: