Sabtu, 01 Oktober 2011

I And My Life part 20: haVe fUn. .

~2 minggu kemudian~

            Kemampuan berjalan kak Dina masih belum stabil setelah terjatuh.Jika berjalan ia masih harus dibantu.Bila dipersentasekan kemampuan kak Dina berjalan setelah terjatuh masih 30%.
            Padahal sudah 2 minggu setelah kejadian itu.Dan otomatis Mamang bakalan tahu kejadian ini.

            “kak Dina,mau aku bantu kebawah?” Tanyaku pada kak Dina
“gak usah deh,aku mau disini ajah” kata kak Dina
“ihh,kakak ayo dong kak.Kita seru-seruan diruang tamu.Ini kan hari minggu masa sih
Weekend gini malah bengong dikamar” kata Fany
“iya,ini udah jam 9 pagi bentar lagi kan anak anak SM*SH bakalan nyampe,gak enak
Kalau gak disambut” kata Tella
“yaudah deh” jawab kak Dina

Aku dan Tella pun membantu kak Dina untuk menuruni beberapa anak tangga.Disaat aku sampai diruang tamu,tiba tiba terdengar suara klakson mobil dan ternyata anak-anak SM*SH udah nyampe.
            Pas Mamang masuk ke pintu rumah,Mamang ngeliat aku sama Tella lagi ngebantu kak Dina buat jalan.

            “astaga,dina kenapa nan?” Tanya Mamang
            “duduk dulu Mang,tunggu yah aku ambilin minum” kataku lalu menarik tangan Tella menuju dapur.
           
            Setelah bikin jus buat anak-anak SM*SH,aku membawanya keruang santai dan Tella membawa beberapa cemilan.

            “Mamaku kemana Nanda?” Tanya Ilham
            “katanya mau ke mall,tadi ada temennya yang ngajakin pergi” kataku
“ham,mama kita gaul banget yah baru ajah 2 minggu dijakarta,udah dapet temen” kata Reza
“Mama kamu bilangnya,temennya itu adalah temen SMAnya dulu” kata Tella
“eh,Dina kaki kamu kenapa sih? Kok jalan ajah gak bisa” Tanya Mamang
“waktu mau pulang kuliah,aku jatuh dari tangga kampus!” kata kak Dina
“trus udah ke dokter?” Tanya Cocoh
“iya,tapi masih sakit” kata kak Dina
“emang jatuhnya kapan?” Tanya Mamang lagi
“2 minggu yang lalu” kata kak Dina lalu manatap Mamang dalam-dalam
“kok 2 minggu yang lalu tapi masih biru kayak gini?” Tanya Mamang sambil megang megang kaki kak Dina
“gak tahu” kata kak Dina

Aku hanya bercanda dengan 7 butir,kak Dina,Tella,dan Fany

“eh,tunggu dulu deh! Kayaknya ada yang beda deh dari si Princes Curious” kata kak Rangga
“iya,tapi apa yah?” Tanya Cocoh

7 Butir lalu memperhatikanku dengan seksama.Aku,Tella,kak Dina,dan Fany hanya tersenyum.
“oh,aku tahu! Rambutnya lebih rapi” kata Ilham
“wah,iya juga ham! Kamu kok nemuinnya cepet amat” kata Reza
“iya dong,kan aku pacarnya”  kata Ilham
“potongnya kapan Nan?” Tanya Mamang
“2 minggu yang lalu Mang” kataku
“tambah cantik ajah deh”  kata Cocoh

Aku tersenyum malu pada mereka.

Setelah lama bercanda,handphone Fany berbunyi.Fany berbicara sangat lama.
Setelah Fany menelfon,Reza bertanya siapa yang menelfon.

            “yang nelfon siapa?” Tanya Reza
“ada deh” kata Fany penuh senyuman.
“Fany,kamu itu masih 3 SMP.Gak usah pacaran dulu” kata Reza
“aku masih mending pacaran 3 SMP,kak Ilham 1 SMP” kata Fany
“berarti yang nelfon tadi beneran pacar kamu yah?” Tanya Ilham
“orangnya kayak apa sih? Kakak penasaran nih” kata Reza
“dia itu….. gak songong kayak kak Ilham dan kak Reza” kata Fany
“jadi bener dong,kalau kamu punya pacar,liatin yah aku aduin sama Mama” kata Reza
“aduin ajah,aku kan gak pacaran! Aku cuman deket doang” kata Fany mengelak
“jujur aja deh,aku gak bakalan ngasih tahu mama!” kata Ilham
“males ah,aku mau kekamar dulu” kata Fany lalu meninggalkan kami

Aku kembali bercanda tawa dengan 7 butir.Dan tak terasa jam telah menunjukkan jam 2 siang.

“guys,aku mau istirahat alias tidur dulu yah capek banget nih” kata Mamang
“iya,aku juga” kata Cocoh,kak Rangga,kak Morgan dan Dicky bersamaan
“wets,samaan yaudah istirahat yah kakak kakakku” kataku sok imut
“Reza,kamu gak tidur siang? Nanti kamu kecapean” Tanya Tella
“Gak ngantuk” kata Reza
“kamu baring baring ajah kalau gituh.Kan capek 2 minggu dance terus” kata Tella
“yaudah,aku pergi dulu yah sayangku yang cantik” kata Reza pada Tella

Ilham juga pergi kekamarnya untuk istirahat.Aku,kak Dina,dan Tella hanya menonton film.
Aku menonton film ini,sambil nangis.Begitu juga Tella dan kak Dina.Memang film ini sangat sedih.Judulnya itu PUPUS.Menceritakan tentang seorang cewek dan cowok yang awalnya saling benci,tapi lama kelamaan benci itu jadi cinta.
Tapi,ternyata si cowoknya ini punya penyakit yang membuat hidupnya tak kan lama lagi. yang membuat air mataku semakin deras keluar.Setelah film itu habis aku,kak Dina dan Tella baru tersadar kalau sekarang sudah jam setengah 6 sore,mata sembab dan 7 butir lagi merhatiin kami yang nangis.
“ihh,serius amat nontonnya sampai sampai nangis gituh” kata kak Rangga
“namanya juga cewek.Kita kan terharu” kata Tella
“Din,kalau aku yang jadi cowok itu gimana?” Tanya Mamang
“aku kan sayang kamu,pasti sedih bangetlah” kata kak Dina
“aku juga” kata Mamang.
“yaudah ke mesjid yuk” kata Ilham
“iya nih,udah hampir adzan.Kita pergi dulu yah” kata kak Rangga.

Mereka semua lalu pergi kemasjid ,kecuali Kak Morgan dan Cocoh.Aku dan Tella pun juga shalat tapi dirumah.Kak Dina lagi gak shalat karena lagi berhalangan.(pada tahu kan yang cewek-cewek).
Setelah shalat,5 butir langsung pulang.Aku dan Tella juga udah selesai shalatnya.

“eh,laper nih” kata Mamang.
“gak ada makanan Mang” kataku
“tunggu,aku beli dulu”kata Cocoh
“beli apaan?” Tanya Ilham
            “sate aja deh,” jawab Cocoh
“aku sama Nanda aja deh,yang beli! Angin di luar lagi enak” kata Ilham
“aku males keluar” kataku
“ayo dong,naik motor!! Lumayan jalan jalan” kata Ilham
“yaudah deh.Aku pergi dulu yah semua” kataku lalu megang tangan Ilham menuju keluar rumah.

Kali ini,karena cuaca malem hari lagi enak,aku dan Ilham beli sate pake motornya Cocoh.
Romantis banget kan,malam malam dibonceng sama pacar keren pake motor besar. Seru seru gimana gituh.
Di perjalanan Ilham sibuk ngobrol terus.

“Nanda,kamu mau aku ajarin bawa motor gak?” Tanya Ilham
“gak mau” jawabku singkat
“kok gak mau belajar mobil ajah bisa,kenapa motor gak mau?” Tanya Ilham
“kalau aku tahu bawa motor,nanti gak dibonceng sama kamu lagi” kataku

Ilham tertawa.Tak terasa aku dan Ilham lalu sampai ditempat penjual sate paling favorit di kompleks perumahanku.Setelah membeli sate,aku lalu pulang dan pas nyampe rumah.Tanganku lalu diserbu oleh Dicky dan Reza.Huuuh dasar.
Disaat kami makan,tiba-tiba BlackBerry Reza berbunyi.

“Siapa Za?” Tanya Tella sesaat setelah Reza menutu telfonnya.
“Mamaku,katanya dia minta dijemput” kata Reza.
“Aku ajah yang jemput aku sudah selesai makannya” kataku
“iya,aku juga mau ikut” kata Tella
“cieee yang lagi PDKT sama calon mertua” kata Dicky
“udah..udah aku pergi dulu yah Mamangku” kata ku
“Nan hati hati yah soalnya udah malem” kata Ilham
“iya deh” kataku
“Nanda,gak usah kamu yang bawa mobil deh! Biarin Reza atau Ilham ikut! Ini kan udah malem,Mamang khawatir” kata Mamang dengan wajah agak cemas
“Aku udah 16 tahun Mamang,aku bukan anak kecil lagi” kataku
“yaudah,kita pergi dulu yah” sambung Tella

Aku lalu pergi ketempat yang alamatnya telah diberikan Reza.Untung ajah Tella
Kenal daerah ini,jadi gak usah pusing pusing buat nyari.Setelah sampai,tidak ada basa basi lagi Mamanya Ilham lalu masuk mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar